Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

DENGARKAN HADITS NABI S.A.W. LALU SEBARKANLAH

"Semoga Allah mencerahkan wajah orang yang mendengar hadist dari kami, kemudian menyampaikannya kepada yang lain." (HR Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)

Sabtu, 13 November 2010

CARA MAKAN NABI S.A.W.


Diriwayatkan Oleh Husein bin Ali bin Yazid As-Sodai Al-bagdadi dari Ya'qub bin Ishaq Al-Hadhromi dari Syu'bah dari Sufyan As-Sauri dari Ali bin Al-Aqmar bersumber dari Abu Juhaifah :

Nabi s.a.w. bersabda, "Adapun aku tidak makan sambil bertelekan"

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dari Al-Fadol bin Dakin dari Mas'ab bin Sulaim bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

Anas r.a. berkata, "Dihidangkan kepada Rosulullah s.a.w kurma, kemudian aku memperhatikan. Beliau makan sambil bersandar karena lapar"

Diriwayatkan oleh Harun bin Ishaq Al-Hamdani dari 'Ubadah bin Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari salah seorang putera Ka'b bin Malik dan Ka'b bin Malik r.a. :

Ka'b r.a. berkata, "Rasululloh s.a.w. makan dengan tiga jarinya dan menjilatinya bila telah selesai"

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari Sa'id bion Ibrahim dari salah seorang putera Ka'b bin Malik dari Ka'b bin Malik r.a. :

Ka'b menyampaikan, "Sungguh Nabi s.a.w. (selesai makan) menjilati jemarinya tiga kali"

Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)


Selengkapnya...

Jumat, 09 Juli 2010

DUDUK NABI SAW


Diriwayatkan oleh Abd bin Hamid dari 'Affan bin Muslim dari 'Abdullah bin Hasan dari kedua neneknya bersumber dari Qobilah binti Makhromah :

"Ia (Qobilah) melihat Rosululloh s.a.w. di masjid sedang duduk qurfaso. Qobilah berkata, "Manakal aku melihat Rosululloh s.a.w. sedang duduk dengankhusyu', maka aku pun dibawa oleh perasan takjub karena wibawanya"

Duduk qurfaso adalah duduk bertumpu pada pinggul, kedua paha merapat ke perut dan tangan memegang betis.

Diriwayatkan oleh Salamah bin Syabib dari 'Abdullah bin Ibrohim Al-Madini dari Ishaq bin Muhammad Al-Ansori dan Robih bin Abdurrohman bin Abi Sa'id dari bapaknya bersumber dati kakeknya Abu Sa'id Al-Khudri r.a. :

"Bila Rosululloh s.a.w. duduk di masjid, beliau duduk secara ihtiba dengankedua tangannya"

Duduk ihtiba adalah duduk qurfaso sambil bersandar.

(Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Senin, 05 Juli 2010

CARA BERJALAN NABI SAW


Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dari Ibnu Luhai'ah dari Abi Yunus bersumber dari Abu Hurairoh r.a. :

"Tiada sesuatu yang kulihat lebih indah dari Rosululloh s.a.w.., seolah-olah mentari beredar di wajahnya. Dan tidak aku lihat seorang pun yang lebih cepat jalannya dari Rosululloh s.a.w., seolah-olah bumi ini dilipat untuknya. Sungguh kami harus bersusah payah melakukan hal itu, sedang Rosululloh s.a.w. tidak kesulitan."

Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki' dari ayahnya dari Al-Mas'udi darii Usman bin Muslim bin Hurmuz dari Nafi' binJubair bin Mut'im bersumber dari 'Ali bin Abi Tolib k.w. :

"Bila Nabi s.a.w. berjalan, kepalanya merunduk seakan-akan jalanan menurun"

(Asy_Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Senin, 28 Juni 2010

CARA ROSULULLOH SAW MEMAKAI CINCIN


Diriwayatkan oleh Muhammad bin Sahl bin Asakir Al-Baghdadi dan diriwayatkan pula oleh Abdullah bin Abdurrohman, keduanya menerima dari Yahya bin Hisan dari Sulaiman bin Bilal dari Syarik bin 'Abdulloh bin Abi Namir dari Ibrohim bin 'Abdulloh bin Hunain dari bapaknya bersumber dari 'Ali bin Abi Tolib r.a.:

"Sungguh Nabi s.a.w. memakai cincinnya di jari tangan kanannya"

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi 'Umar dari Dufyan dari Ayyub bin Musa dari nafi' bersumber dari Ibnu 'Umar r.a. :

"Sungguh Nabi s.a.w. membuat cincin dari perak. Beliau meletakkan bagian mata cincin itu berada pada bagian telapak tangannya. Beliau mengukir pada cincin itu kalimat "Muhammadrur Rosululloh". Beliau melarang orang lain mengukir tulisan itu di atas cincin. Cincin itulah yang jatuh oleh Mu'aiqib di sumur aris"

Dalam riwayat lain, cincin tersebut bukan jatuh oleh Mu'aiqib, tapi oleh Usman bin 'Affan r.a.

(Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)


Selengkapnya...

Minggu, 06 Juni 2010

SARUNG ROSULULLOH SAW

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dari isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dari Humaid bin Hilal dari Abi Burdah bersumber dari bapaknya r.a. :


"'Aisyah r.a. memperlihatkan kepada kami pakaian yang telah kumal serta sarung yang kasar seraya berkata, "Rosululloh s.a.w. dicabut ruhnya sewaktu memakai kedua pakaian ini"

Diriwayatkan oleh Suwaid bin Nasr dari 'Abdullah bin Al-Mubarok dari Musa bin 'Ubaidah dari Ayas bin Salamah bin Al-Akwa bersumber dari ayahnya :

'Usman bin 'Affan r.a. memakai sarung yang tingginya mencapai setengah kedua betisnya. Usman berkata, "Beginilah cara bersarung sahabatlu (yakni Nabi s.a.w.)

Diriwayatkan bersumber dari Ibnu 'Umar r.a. :

Rosululloh s.a.w. bersabda, "Orang yang mengulurkan kainnya hingga ke bawah mata kaki karena sombong, di hari kiamat tidak akan diperhatikan Allah". Lalu sohabat Abu Bakar r.a. bertanya, "Ya Rosulalloh, sungguh sarungku terbiasa mengulur ke bawah mata kaki, namun aku berhati-hati menjaganya" Rosululloh s.a.w. menjawab kepadanya, "Sungguh engkau tidak termasuk orang yang berpakaian karena sombong"

(Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi dan Riyadus Solihin karya Imam An-Nawawi)

Selengkapnya...

Jumat, 04 Juni 2010

SERBAN NABI SAW


Diriwayatkan oleh Ibnu Abi 'Umar dari Sufyan dari Musawir Al-Waroq dari Ja'far bin 'Amr bin Hurois bersumber dari ayahnya :

'Amr bin Hurois berkata, "Aku melihat serban di hitam di atas kepada Rosululloh s.a.w.

Diriwayatkan oleh Harun bin Ishaq Al-Hamzani dari Yahya bin Muhammad Al-Madini dari 'Abdul 'Aziz bin Muhammad dari dari 'Ubaidulloh bin 'Umar dari nafi' bersumber dari Ibnu 'Umar r.a. :

Apabila nabi s.a.w. memakai serban, maka dilepaskannya ujung serbannya antara kedua bahu

(Asy-Sayamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Selasa, 01 Juni 2010

CINCIN NABI S.A.W.


Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dari 'Abdullah bin Wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

Cincin Rosululloh terbuat dari perak dan matanya (batu permatanya) dari Abessinia (Habsy)

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Goilan dari Hafsoh bin 'Umar bin 'Ubaid At-Tonafisi dari Zuhair dari Humaid bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

Cincin Nabi s.a.w. terbuat dari perak dan matanya pun terbuat dari perak

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya dari Muhammad bin 'Abdulloh Al-Ansori dari ayahnya dari Sumamah bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

Ukiran yang tertera di cincin Rosululloh s.a.w. adalah Muhammad satu barus, Rosul satu baris dan Allah satu baris

Diriwayatkan oleh ishaq bin Masur dari Sa'id bin 'Amir dan diriwayatkan pula oleh Hajja bin Minhal dari hammam dari Ibnu Juraij dari Zuhri bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

Sungguh apabila Nabi s.a.w. masuk jamban, beliau melepas cincinya

Diriwayatkan oleh Ishaq bin Mansur dari 'Abdullah bin Numair dari 'Abdullah bin'Umar dari nafi' bersumber dari Ibnu 'Umar r.a. :

Rosululloh s.a.w. membuat cincin dari perak, kemudian dipakai di jarinya. kemudian cincin berpindah ke tangan Abu bakar lalu ke 'Umar lalu ke 'Usman, sampai jatuh di sumur aris. pada cincin itu terukir kalimat Muhammad Rosululloh

(Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Senin, 24 Mei 2010

SANDAL NABI S.A.W.


Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Abu Dawud At-Toyalisi dari Hammam bersumber dari Qotadah r.a. :

Qotadah r.a. bertanya kepada Anas bin Malik r.a., "Bagaimanakah sandal Rosululloh s.a.w ?" Anas bin Malik r.a. menjawab, "Kedua belahnya mempunyai tali qibal (tali sandal yang bersatu pada bagian depannya dan terjepit di antara kedua kaki)"

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dari Abu Ahmad dari Sufyan dari A-Suddi bersumber dari 'Amr bin Hurois r.a. :

Amr bin Hurois bercerita, "Aku melihat Rosululloh s.a.w. memakai sandal yang dijahit"

Diriwayatkan oleh Ishaq bin Musa Al-Ansori dari Ma'an dari Malik dari Sa'id bin Sa'id Al-maqbari bersumber dari 'Ubaid bin Juraih r.a. :

'Ubaid bin Jarih r.a. bertanya kepada Ibnu 'Umar r.a., "Kulihat anda memakai sandal sibtiyah (sandal kulit yang tak berbulu). Ibnu 'Umar r.a. menjelaskan, "Sungguh aku melihat Rosululloh s.a.w memakai sandal tak berbulu dan beliau berwudu dengan memakai sandal itu. Oleh sebab itu, aku senang memakainya"

Selengkapnya...

Selasa, 11 Mei 2010

KHUFF NABI S.A.W.


Khuff adalah sejenis kaos kaki, tapi terbuat dari kulit binatang. Khuff dibuat amat tipis dan tingginya menutupi mata kaki.

Khuff biasanya digunakan pada musim dingin untuk mencegah kulit kaki agar tidak pecah-pecah. Bila memakai khuff, biasanya masih memakai sepatu luar lagi yang disebut jurmuq.

Diriwayatkan oleh Hinad bin Sirri dari waki' dari Dalham bin Shalih dari Hujair bin 'Abdullah dari putera Buraidah bersumber dari Buraidah r.a. :

"Sungguh raja Najasyi memberi hadiah sepasang khuff berwarna hitam kepada Nabi s.a.w. lalu Nabi memakainya dan kemudian berwudu dengan (hanya) menyapu keduanya (yakni tidak membasuh kaki)"

Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dari Yahya bin Zakariya bin Abi Zaidah dari al-hasan bin 'Isyasy dari Abi Ishaq dari Sya'bi bersumber dari Al-Mughiroh bin Syu'bah r.a.:

"Dihyah memberi hadiah sepasang khuff kepada nabi s.a.w., kemudian nabi s.a.w. memakainya. dan menurut Isroil dari Jabir dari 'Amir,"... dan jubah, lalu nabi memakainya sampai rusak. Nabi tidak mengetahui apakah sepasang khuff itu berasal dari kulit hewan yang disembelih atau bukan"

(Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah katya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Minggu, 09 Mei 2010

WARNA DAN CORAK KAIN NABI S.A.W.


Diriwayatkan oleh Ali bin Hisyam dari 'isa bin Yunus dari isroil dari Abu Ishaq bersumber dari Al-Baro bin Azib r.a.:

"Al-Baro bin Azib r.a. mengisahkan : "Tiada seorang pun yang pernah kulihat mengenakan pakaian merah yang lebih indah dan serasi daripada Rosululloj s.a.w. Sungguh rambutnya hampir menyentuh kedua bahunya"

Diriwayatkan oleh Muhammad Basyar dari 'Abdurrohman bin Mahdi dari 'Ubaidulloh bin 'Iyad dari bapaknya bersumber dari Abi Romsah r.a. :

"Abi Romsah mengemukakan : "Aku melihat Nabi s.a.w. mengenakan pakaian berwarna hijau bergaris-garis

Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'id dari Basyar bin Al-Mufadol dari 'Abdulloh bin Usman bin Khoisam dari Sa'id bin Jubair bersumber dari Ibnu 'Abbas r.a. :

"Rosululloh s.a.w. bersabda : "Hendaklajh kalian berpakaian putih untuk dipakai sewaktu kalian hidup, dan jadikanlah kain putih sebagai kafan jenazah kalian, Sebab kain putih itu sebaik-baik pakaian bagi kalian"

(Asy-Sayamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Rabu, 05 Mei 2010

JENIS KAIN PAKAIAN NABI S.A.W.


Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Mu'az bin Hisyam dari ayahnya dari Qotadah yang bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

"Pakaian yang paling disenangi Rosululloh s.a.w. adalah kain hibaroh (kain keluaran Yaman yang terbuat dari katun)"

Diriwayatkan oleh 'Abd bin Humaid dari 'Affan bin Muslim dari 'Abdullah bin Hasan Al-Anbari dari kedua nenknya Duhaibah dan 'Ulaibah bersumber dari Qoblah binti Makhramah r.a. :

Qoblah binti Makhramah r.a. berkata, "Aku melihat Nabi s.a.w. memakai dua lembar kain tenun yang telah usang. Kedua lembar kain itu dicelup dengan zafaron. Karena telah usangnya, hampir saja warnanya hilang"

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dari Yahya bin Zakariya bin Abi Zaidah dari ayahnya dari Mas'ab bin Syaibah dari Sofiyyah bin Syaibah bersumber dari A'isyah r.a. :

"A'isyah r.a. berkata, "Pada suatu pagi, Rosululloh s.a.w. keluar dari rumah, beliau mengenakan pakaian bulu (baju hangat) yang terbuat dari bulu hitam"

(Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Senin, 12 April 2010

PAKAIAN NABI S.A.W.


Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid Ar-Rozi dari Al-Fadol bin Musa, diriwayatkan pula oleh Abu Tamilah dan Zaid bin Hahab, Ketiganya menerima dari Abdul Mu'min bin Kholid dari Abdullah bin Buraidah bersumber dari Ummu Salamah r.a. :

Ummu Salamah r.a. menyampaikan : Pakaian yang paling disenangi Rosululloh s.a.w. adalah gamis (kemeja yang diselubungkan ke badan, berlengan dua, berkantong dan panjangnya sampai ke betis bagian bawah)

Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Muhammad bin Al-Hallaj dari Mu'az bin Hisyam dari ayahnya dari Budail Al-Uqoili yakni Ibnu Maisaroh dari Syahr binHausyab bersumber dai asma' binti Yazid :

Asma binti Yazid r.a. mengungkapkan : Lengan baju gamis Rosululloh s.a.w. mencapai pergelangan tangannya

Diriwayatkan oleh 'Abd bin Humaid dari Muhammad bin Al-Fadol dari Hammad bin Salamah dari habib bin Syahid dari Al-Hasan bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

Anas bin Malik r.a. bercerita : Sungguh nabi s.a.w. keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada 'Usamah binZaid. Beliau memakai pakaian Qitri (sejenis kain yang terbuat dari katun kasar. Kain ini berasal dari Qotor) yang diselempangkan di atas bahunya, kemudian beliau solat bersama mereka

Diriwayatkan oleh Yusuf bin 'isa dari Waki' dari Yunus bin Abi ishaq dari bapaknya dari Sya'bi dari 'urwah bin Mugiroh bin Syu'bah bersumber dari bapaknya, yaitu Mugiroh bin Syu'bah r.a. :

Sungguh nabi s.a.w. (pernah) memakai jubah ala romawi yang sempit kedua lengannya

(As-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)
Selengkapnya...

Kamis, 08 April 2010

CELAK MATA NABI S.A.W.


Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar-Rozi dari Abu Dawud At-Toyalisi dai 'Abbas bin Mansur dari 'ikrimah bersumber dari Ibnu 'Abbas r.a. :

" Ibnu 'Abbas r.a. mengemukankan : Sungguh Nabi s.a.w. bersabda, "Bercelaklah kalima dengn itsmid, karena ia dapat mencerahkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata". Sungguh Nabi s.a.w. mempunyai tempat celak mata yang digunakannya untuk bercelak pada setiap malam. Tiga oleh di sini dan tiga oleh di sini (tiga oleh di mata kanan dan tiga oles di mata kiri)"

(AS-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmidzi)


Selengkapnya...

Selasa, 06 April 2010

SEMIR RAMBUT NABI SAW


Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki' dari ayahnya dari Syarik bersumber dari Utsman bin Mauhab r.a.:

Abu Hurairoh r.a. pernah ditanya : Apakah Rosululloh s.a.w. pernah rambutnya dengan pacar ?

Abu Hurairoh menjawab, "Ya"

Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abdurrahman dari 'Amr bin 'Asim dari Hammad bin Salamah dari Humaid bersumber dari Anas r.a. :

Anas r.a. menerangkan, "Aku melihat rambut Rosululloh s.a.w. dipacari merah"


Selengkapnya...

Jumat, 02 April 2010

UBAN NABI SAW


Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin Al-A'la dari Mu'awiyah bin Hisyam dari Syaiban dari Abi Ishaq dari 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu 'Abbas r.a. :

Abu Bakar berkata, "Wahai Rosulalloh, sungguh anda telah beruban"

Rosulullah bersabda, "Surat Hud, Al-Waqi'ah, Al-Mursalat, 'Amma yatasa alun dan Izasy syamsu kuwwirot menyebabkanku beruban"


Diriwayatkan oleh Muhammad bin Musanna dari Abu Dawud At-Toyalisi dari Syu'bah bersumber dari Simak bin Harb r.a. :

Simak bin Harb r.a. mengungkapkan, "Aku mendengar Jabir bin Samuroh r.a. menjelaskan, setelah ditanya tentang uban Rosulullah s.a.w. :

"Apabila Rosululloh s.a.w. meminyaki rambut kepalanya, maka tidak terlihat uban di kepalanya. Sedangkan bila tidak meminyakinya terlihat sedikit uban di kepalanya"


Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dari Suraij bin Nu'man dari Hammad bin Salamah yang bersumber dari Simah bin Harb r.a. :

Pernah ada yang bertanya kepada Jabir bin Samuroh r.a. perihal uban di kepala Rosululloh s.a.w., ia menjawab, "Di kepala Rosululloh s.a.w. tidak terdapat uban, kecuali beberapa lembar pada belahan kepalanya (sisirannya). Apabila beliau memakai minyak, maka tertutuplah uaban itu karena minyak"

(Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam at-Tirmizi)


Selengkapnya...

Kamis, 01 April 2010

PANJANG RAMBUT NABI SAW


Diriwayatkan oleh 'Ali bin Hujr dari Isma'il bin Ibrohim dari Humaid bersumber dari Anas bin Malik r.a. :

"Rambut Rosulullah s.a.w. mencapai pertengahan telinga"

Diriwayatkan oleh hanad bin As-Sirri dari 'Abdurrohman bin Abi Zinad dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya bersumber dari Ummul Mu'minin 'Aisyah r.a. :

"Ummul mu'minin 'Aisyah r.a. berkata, "Aku dan Rosululloh s.a.w. mandi dari satu tempayan. Beliau memiliki rambut sampai di atas bahu dan di bawah daun telinga"


Selengkapnya...

Selasa, 30 Maret 2010

CARA BERSISIR NABI MUHAMMAD S.A.W.


Diriwayatkan dari Suwaid bin Nashr dari 'Abdullah bin Al-Mubarok dari Yunus bin Yazid dari Az-Zuhri dari 'Ubaidillah bin 'Abdullah bin 'Utbah bersumber dari 'Abdullah bin 'Abbas r.a. :

"Sungguh Rosulullah s.a.w. dulunya menyisir rambutnya ke belakang, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan dan Ahlul kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rosululloh s.a.w. senang menyesuaikan diri dengan ahlul kitab. Kemudian Rosululloh s.a.w. menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan"

Diriwayatkan pleh Muhammad Basyar dari 'Abdurrohman bin mahdi dari Ibrohim bin Nafi' Al-Makki dari Ibnu Najih dari Mujahid bersumber daari Ummu Hanni r.a. :

"Aku melihat Rosulullah s.a.w. menjalin rambutnya menjadi empat'

(As-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

Senin, 22 Maret 2010

KHOTAM NUBUWWAH (CAP KENABIAN)


Diriwayatkan dari Qutaibah bin Sa’id dari Hatim bin Isma’il dari Ja’d bin ‘Abdurrohman bersumber dari Sa’ib bin Yazid r.a..

Sa’ib menyampaikan :

Bibiku membawa aku menemui Nabi s.a.w., lantas ia berkata, “Wahai Rosulullah, sungguh keponakanku ini sakit”
Maka Rosululloh s.a.w. mengusap kepalaku dan mendo’aka keberkahan bagiku dan beliau berwudu. Maka aku minum air wudunya dan aku berdiri di belakangnya, maka aku melihat Khotam di anatar kedua bahunya. Ternya khotam itu sebesae telur burung dara.

(As-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

WAJAH NABI S.A.W.


Diriwayatkan oleh Hanad bin As-Sirri, dari Absar bin Al-Qosim dari Asy’as (Ibnu Suwar) dari Abu Ishaq bersumber dari Jabir bin Samuroh :

Aku melihat Rosululloh s.a.w. di suatu malam yang berbulan purnama. Waktu itu beliau memakai pakaian merah. Aku berganti-ganti menatap antara beliau dan rembulan, ternyata beliau ebih indah daripada rembulan.

Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki’ dari Hamid bin Abdul Hamid Ar-Ruasi dari Zuhair bersumberd ari Abu Ishaq r.a. :

Seorang laki-laki bertanya kepada Al-Barro bin Azib r.a., “Apakah wajah Rosululloh s.a.w. itu lancip bagaikan pedang ?”

Al-Barro menjawab, “Tidak, wajah beliau bagaikan rembulan”

(As-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)

Selengkapnya...

BENTUK TUBUH ROSULULLAH MUHAMMAD S.A.W.


Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waki’ dari Jami’ bin ‘Umair bin ‘Abdurrahman Al-Ajali dari warga Bani Tamim yang bernama Abu Abdullah dari Hind putera Abu Halah bersumber dari Hasan bin ‘Ali r.a. cucu Rosulullah s.a.w. bahwasanya :

Rosululloh s.a.w. adalah seorang yang berjiwa besar dan berwibawa.

Wajahnya cerah bagaikan rembulan di malam purnama.

Beliau lebih dari orang yang pendek dan lebih pendek dari orang yang tinggi.

Beliau berjiwa pelindung.

Rambutnya bergelombang. Apabila beliau menyisir (rambutnya), maka dibelahnya menjadi dua. Bila tidak, maka ujung rambutnya tidak melampaui daun telinga. Rambutnya disisir dengan rapih, sehingga tampak selalu bersih.

Dahinya lebar. Alisnya melengkung bagaikan dua bulan sabit yang terpisah. Di antara keduanya terdapat urat yang tampak kemerah-merahan ketika marah.

Hidungnya mancung, di puncaknya ada cahaya yang memancar, hingga orang yang tidak mengamatinya akan mengira puncak hidungnya lebih mancung.

Janggutnya tebal. Kedua pipinya mulus.

Mulutnya lebar (serasi dengan bentuk wajahnya). Giginya agak jarang lagi teratur rapi.

Bulu dadanya halus. Lehernya mulus dan tegak bagaikan leher kendi.

Bentuk tubuhnya sedang-sedang saja. Badannya berisi. Perut dan dadanya sejajar. Dadanya bidang. Jarak antara kedua bahunya lebar dan tulang persendiannya besar.

Badannya yang tidak ditumbuhi rambut nampak bersih bercahaya. Dari pangkal leher sampai pusar tumbuh bulu yang tebal bagaikan garis. Kedua susu dan perutnya bersih selain yang disebut tadi. Kedua hasta, bahu dan dada bagian atas berbulu halus.

Kedua ruas tulang tangannya panjang. Telapak tangannya lebar. Kedua telapak tangan dan kakinya tebal. Jemarinya panjang.

Lekukan telapak kakinya tidak menempel ke tanah. Kedua kakinya licin, sehingga air pun tidak menempel.

Bila beliau berjalan, diangkat kakinya dengan tegap. Ia melangkah dengan mantap dan berjalan dengan sopan. Jalannya cepat, seakan beliau turun ke tempat yang rendah.

Bila beliau menoleh kepada seseorang, beliau memalingkan seluruh badannya. Pandangan matanya terarah ke bawah, hingga pandangannya ke bumi lebih lama dari pandangannya ke langit. Pandangannya penuh makna.

Bila ada sahabat berjalan, beliau berjalan di belakangnya. Bila berpapasan beliau menyapanya dengan salam.

(ASy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmizi)
Selengkapnya...

Kamis, 18 Maret 2010

SILSILAH NASAB NABI MUHAMMAD S.A.W.


Nasab Rosululloh adalah nasab yang mulia. Nasab beliau bersilsilah kepada manusia-manusia mulia pilihan. Nasab beliau tidak tercemari oleh perilaku-perilaku nista dan hina.

Dari pihak ayah :

Nabi Muhammad s.a.w. adalah putera dari :
  1. Abdullah (dari istrinya yang bernama Aminah binti Wahb Az-Zuhriyyah) putera dari :

  2. Abdullah Muttolib (dari istrinya yang bernama Fatimah binti ‘Amr Al-Makhzumiyyah) putera dari :

  3. Hasyim (dari istrinya yang bernama Salma binti ‘Amr An-Najjariyyah) putera dari :

  4. Abdu Manaf (dari istrinya yang bernama ‘Atikah binti Murroh As-Salmiyyah) putera dari :

  5. Qusoi (dari istrinya yang bernama Huba binti halil Al-Khiza’iyyah) putera dari :

  6. Kilab (dari istrinya yang bernama Fatimah binti Sa’d Al-Yamaniyyah) putera dari :

  7. Murroh (dari istrinya yang bernama Hindun binti Sarir) putera dari :

  8. Ka’b (dari istrinya yang bernama Wahsyiyyah binti Syaiban) putera dari :

  9. Luay (dari istrinya yang bernama Ummu Ka’b Mariyah binti Ka’b) putera dari :

  10. Golib (dari istrinya yang bernama Ummu Luay Salma binti ‘Amr Al-Khaza’i) putera dari :

  11. Fihr (dari istrinya yang bernama Ummu Golib Laila binti Sa’d) putera dari :

  12. Malik (dari istrinya yang bernama Jandalah binti Al-Harb) putera dari :

  13. Nadhor (dari istrinya yang bernama ‘Atikah binti ‘Udwan) putera dari :

  14. Kinanah (dari istrinya yang bernama Birroh binti Murr) putera dari :

  15. Khuzaimah (dari istrinya yang bernama ‘Iwanah binti Sa’d) putera dari :

  16. Mudrikah (dari istrinya yang bernama Salma binti Aslam) putera dari :

  17. Ilyas (dari istrinya yang bernama Khondaf) putera dari :

  18. Mudorr (dari istrinya yang bernama Rubab binti Jundah) putera dari :

  19. Nizar (dari istrinya yang bernama Saudah binti ‘Ak) putera dari :

  20. Ma’d (dari istrinya yang bernama Mu’anah binti Jausyam) putera dari :

  21. Adnan

Sejak dari Adnan ini tidak ditemukan silsilah yang disepakati sohih. Hanya saja silsilah sohih memastikan dan menyepakati beliau keturunan dari Nabi Isma'il a.s. bin Nabi Ibrohim a.s.

Nama Quroisy sebagai nama suku bangsa beliau diambil dari nama lain bagi leluhur beliau bernama Fihr.

Dari pihak Ibu :

Nabi Muhammad s.a.w. putera dari :
  1. Aminah putera dari :

  2. Wahb putera dari :

  3. ‘Abdu Manaf putera dari :

  4. Zuhroh putera dari :

  5. Kilab

Kilab pada silsilah nasab dari ibu adalah Kilab yang sama dengan yang terdapat pada silsilah dari ayah. Dengan demikian ibu dan ayah beliau s.a.w. masih satu garis keturunan.

Selengkapnya...

Rabu, 17 Maret 2010

NABI MUHAMMAD S.A.W.


Nabi Muhammad s.a.w. adalah nabi dan Rosul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Beliau s.a.w. lahir di Mekkah pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun Gajah dari ibu yang bernama Aminah dan ayah yang bernama Abdullah. Syari'at yang dibawanya meluruskan dan menyempurnakan syari'at yang dibawa oleh para Nabi dan Rosul sebelumnya.

Nabi Muhammad s.a.w. berbeda dengan Nabi dan Rosul yang sebelumnya. Nabi dan Rosul yang sebelumnya diutus untuk bangsa tertentu, sedangkan Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk seluruh alam.

Apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. adalah wahyu bukan kehendak hawa nafsunya :

Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya, ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)(Q.S.An-Najm : 1 - 4)

Kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah dijanjikan dan diberitakan Allah SWT sebelumnya. Para nabi dan Rosul sebelumnya telah diambil perjanjiannya oleh Allah SWt untuk beriman kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Di antara keterangan tentang Nabi Muhammad s.a.w. adalah :

DALAM AL-QURAN
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tetapi dia adalah Rosulullah dan penutup para Nabi, dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu (Q.S. Al-Ahzab : 40)

DALAM INJIL
Jesus menjawab: `Nama Messiah adalah yang terpuji, kerana Tuhan sendiri telah memberikan nama itu ketika Dia menciptakan jiwanya, dan menempatkannya di dalam kemuliaan syurgawi. Tuhan berkata: "Nantikanlah Muhammad; demi engkau, Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan begitu banyak makhluk, yang akan Aku serahkan kepadamu sebagai hadiah, sedemikian rupa sehingga barangsiapa memberkati engkau, dia akan diberkati, dan barangsiapa mengutuk engkau, dia akan dikutuk. Ketika Aku mengutus engkau ke dalam dunia, Aku akan mengutus engkau sebagai utusan keselamatan-Ku dan kata-katamu akan menjadi kenyataan, sedemikian rupa sehingga meskipun langit dan bumi akan gagal, imanmu tidak akan pernah gagal." Muhammad adalah namanya yang diberkati.' Kemudian khalayak itu mengangkat suara mereka, lalu berkata, `O Allah, utuslah kepada kami utusan-Mu: O Yang Terpuji, datanglah segera demi perdamaian dunia!' (Barnabas 97:9-10)

Kemudian imam itu berkata: "Dengan nama apakah Messiah itu akan dipanggil?" Jesus menjawab, "Muhammad adalah namanya yang diberkati" (Barnabas ps. 97).

DALAM TAURAT
kata-katanya adalah semanis kata-kata, sesungguhnya dia adalah Muhammad yang agung, inilah kekasihku dan inilah kesayanganku (Song of Solomon 5:16)

Kata-katanya manis semata-mata, dia Muhammedim (Muhammad). Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah teman-ku, hai puteri-puteri Yerusalem (Kitab Kidung Agung 5 : 10)

DALAM WEDA
Seorang guru (acarya) yang buta huruf akan datang, namanya Muhammad. Beliau mengajarkan agama kepada kaum pemuja berhala (mleccha)” (Sumber : Buletin Sanatana Dharma Edisi 5/Oktober 2004)

Kalki Avatar akan dilahirkan di kota Shambal (Mekkah), ibunya bernama Sumati (Aminah), bersama empat orang temannya akan mengalahkan kali (setan) … Dia akan dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran (Kalki Purana 2 : 4-7)

Ayahnya bernama Vishnu –yash (Abdullah) (Bhagabat – Purana 12 : 2 : 18)

Dia lahir pada hari kedua belas yang cerah, pada pertengahan bulan madhav (Kalki Purana 2 : 15)

hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh-sungguh, Narashangsa (Muhammad) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil Kauram (Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.00 dan 90 musuh-musuh; yang kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri dan naik ke langit dengan kendaraan tercepat (buroq)” (Athravaveda kanda 20 Saukata 127, Mantra 1-2)

DALAM KITAB SUCI BUDHA
Gauthama Budha berkata : “Wahai nanda, aku bukanlah Budha yang pertama di dunia, bukan pula yang terakhir. Pada suatu masa, akan lahir seorang Budha di dunia ini yang akan memberikan ajaran tentang kebenaran dan kebatilan… Dia akan menjadi pemimpin dan penuntun seluruh umat manusia… namanya ialah Maitreya (rahmat)” (Kitab Budha, Carus, hal 217)

DALAM KITAB SUCI PARSI
Ketika orang Parsi mengalami kemerosotan moral, lahirlah di Arabia seorang lelaki yang para pengikutnya kelak menumbangkan singgasana orang Persia, agama yang dianut orang Persia dan segalanya. Persia yang perkasa lagi arogan akan ditaklukan.”

Pemahaman peneliti Islam terhadap ayat-ayat tersebut memang berbeda dengan non Islam. Ini tidak aneh, karena bila sama pemahamanannya, maka semua menjadi muslim.

Wallohu a'lamu bis sowab

Selengkapnya...